Akidah Keimanan ( AKOIDUL IMAN )

Akidah Keimanan ( AKOIDUL IMAN )

Akidah Keimanan ( AKOIDULIMAN ) Akidah Keimanan ( AKOIDULIMAN )

Sifat yang wajib bagi Allah

Hal pertama yang wajib di ketahui bagi umat Islam adalah mengetahui Sifat-sifat wajib pada Allah ,Sifat-sifat mustahil bagi Allah dan Sifat jaiz pada Allah. serta mengetahui sifat yang wajib pada Nabi dan Rasul,sifat mustahil bagi Nabi dan Rasul dan sifat jaiz pada Nabi dan Rasul atau yang lebih di kenal dengan AKOIDUL IMAN (50 Sifat wajib )

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai sifat yang wajib bagi Allah dan mustahil Bagi Allah, juga sifat yang wajib pada Nabi dan Rasul dan Sifat Mustahil bagi Nabi dan Rasul simak penjelasan berikut.

Wujud (Ada)
Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud yang artinya ada. Maksudnya, Allah adalah Dzat yang pasti ada. Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun, dan tidak Ada tuhan selain Allah SWT.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudia ia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi Syafa’at 1190. Maka kamu tidak memperhatikan?” (QS. As – Sajadah : 4)“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS. Thaha : 14)

Qidam (Terdahulu/Awal)
Dialah sang pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Maksudnya, Allah telah ada lebih dulu daripada apa yang diciptakannya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dialah yang awal dan yang akhir. Yang zhahir dan yang bathin, dan Dia maha mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al – Hadid : 3)

Baqa’ (Kekal)
Maksudnya Allah maha kekal. Tidak akan punah, binasa, atau mati. Dia akan tetap ada selamanya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Tiap – tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan”. (QS. Al – Qasas : 88)“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Rabb mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”. (QS. Ar – Rahman : 26-27)

Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk ciptaanya)
Allah sudah pasti berbeda dengan ciptaanya. Dialah dzat yang Maha Sempurna dan Maha Besar. Tidak ada sesuatupun yang mampu menandingi dan menyerupai keagunganNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (QS. Al – Ikhlas : 4)“Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengan dan Melihat”. (QS. Asy – Syura : 11)

Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)
Maksudnya Allah itu berdiri sendiri, tidak bergantung pada apapun dan tidak membutuhkan bantuan siapapun.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Sesungguhnya Allah benar – benar Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta”. (QS. Al – Ankabut : 6)

Wahdaniyah (Tunggal/Esa)
Allah maha esa atau tunggal. Maksudnya, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah satu – satunya Tuhan pencipta alam semesta.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan – tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa”. (QS Al – Anbiya : 22)

Qudrat (Berkuasa)
Maksudnya, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al – Baqarah : 20)

Iradat (Berkehendak)
Maksudnya, apabila ALlah berkehendak maka jadilah hal itu dan tidak ada seorangpun yang mampu mencegahNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki”. (QS. Hud : 107)

Ilmun (Mengetahui)
Maksudnya, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Baik yang tampak maupun yang tidak tampak.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”. (QS. Qaf : 16)

Hayat (Hidup)
Allah SWt adalah Maha Hidup, tidak akan pernah mati, binasa, ataupun musnah. Dia kekal selamanya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya”. (QS. Al – Furqon : 58)

Sama’ (Mendengar)
Maksudnya, Allah Maha Mendengar baik yang diucapkan maupun yang disembunyikan dalam hati.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al – Maidah : 76)

Basar (Melihat)
Maksudnya, Allah melihat segala sesuatu. Pengelihatan Allah tidak terbatas. Dia mengetahui apapun yang terjadi di dunia ini.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan Allah melihat atas apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al – Hujurat : 18)“Dan perumpamaan orang – orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat”. (QS Al – Baqarah : 265)

Qalam (Berfirman)
Allah itu berfirman. Dia bisa berbicara atau berkata secara sempurna tanpa bantuan dari apapun. Terbukti dari adanya firmanNya dari kitab – kitab yang diturunkan lewat para Nabi.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya”. (QS. Al – A’raf : 143)

Qadiran (Berkuasa)
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam semesta.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Hampir kilat itu menyambar pengelihatan mereka. Setiap kali sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan pengelihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al – Baqarah : 20)

Muridan (Berkehendak)
Maksudnya, bila Allah sudah menakdirkan suatu perkara maka tidak ada yang bisa menolak kehendakNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksanya terhadap apa yang Dia kehendaki”. (QS. Hud : 107)

Aliman (Mengetahui)
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Baik yang ditampakan maupun disembunyikan. Tidak ada yang bisa menandingi pengetahuan Allah Yang Maha Esa.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu” … (QS. An – Nisa : 176)

Hayyan (hidup)
Allah adalah dzat yang hidup. Allah tidak akan mati, tidak akan tidur ataupun lengah.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah denga memuji-Nya. Dan cukuplah dia Maha Mengetahui dosa – dosa hambaNya”. (QS. Al – Furqon : 58)

Sami’an (Mendengar)
Maksudnya, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan, ataupun doa hambaNya.

Bashiran (Melihat)
Keadaan Allah yang melihat tiap – tiap yang maujudat (benda yang ada). Allah selalu melihat gerak gerik kita. Oleh arena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.

Mutakalliman (Berfirman atau berkata – kata)
Sama dengan Qalam, Mutakalliman juga berarti berfirman. Firman Allah terwujud lewat kitab – kitab suci yang diturunkan lewat para nabi.

Sifat Mustahil Bagi Allah

Sifat mustahil Bagi Allah adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT. Nah untuk lebih jelasnya berikut sifat mustahil Allah.

Adam  = Tiada (bisa mati)
Huduth  = Baharu (bisa di perbaharui)
Fana’ = Binasa (tidak kekal/mati)
Mumatsalatu lil hawaditsi = Menyerupai makhluknya
Qiyamuhu Bighayrihi = Berdiri dengan yang lain
Ta’addud = Berbilang – bilang (lebih dari satu)
Ajzun = Lemah
Karahah = Terpaksa
Jahlun = Bodoh
Mautun = Mati
Shamamun = Tuli
Umyun = Buta
Bukmun = Bisu
Kaunuhu ‘Ajizan = Zat yang lemah
Kaunuhu Karihan = Zat yang terpaksa
Kaunuhu Jahilan = Zat yang bodoh
Kaunuhu Mayyitan = Zat yang mati
Kaunuhu Asshama = Zat yang tuli
Kaunuhu ‘Ama = Zat yang buta
Kaunuhu Abkama = Zat yang bisu

Sifat jaiz bagi Allah yaitu ALLAHUMUMKINAT yang artinya Allah SWT mempunyai hak prerogatif tertinggi pada makhluk.

Allah SWT berhak memasukan hambanya ke Surga dan Allah SWT berhak memasukan hambanya ke Nereka tergantung kehendak diriNya

Sifat Wajib bagi Nabi dan Rasul

Sifat wajib bagi Nabi dan Rasul ada 4, yakni:

Sidiq
Sifat ini berarti jujur ​​atau benar, artinya Nabi dan Rasul dijaga oleh Allah SWT kejujurannya dan kebenarannya. Jadi tidak pernah ingkar apapun yang dikatakan oleh Nabi dan Rasul kepada umatnya karena mereka adalah laki-laki pilihan Allah SWT.

Amanah
Sifat ini artinya tidak dapat dipercaya, seperti yang dikatakan bahwa Nabi dan Rasul tidak pernah ingkar atau berdusta. Nabi dan Rasul selalu bisa mengajar untuk melaksanakan apapun yang diperintahkan oleh Allah SWT kepadanya.

Tabligh
Sifat ini artinya meyampaikan, jadi memang tugas utama Nabi dan Rasul adalah menyampaikan pesan-pesan Allah SWT atau menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umat mereka.

Fathonah
Sifat wajib yang satu ini artinya cerdas, Nabi dan Rasul diberi kecerdasan oleh Allah SWT agar mereka mampu mewujudkan kaum yang tidak berada dijalan Allah SWT dan ajakannya untuk berada dijalan yang benar, yakni jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Sifat Mustahil bagi Rasul

Kalau diatas adalah sifat wajib bagi Nabi dan Rasul, berikut ada sifat yang mustahil ada pada Nabi dan Rasul.

Kidzib
Sifat ini yaitu dusta atau bohong, hal yang sangat tidak mungkin dimiliki oleh Nabi dan Rasul. Mereka terjaga dari sifat tersebut.

Khianat
Sifat ini artinya tidak dapat tidak percaya, Nabi dan Rasul adalah laki-laki yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan atau meninggalkan agama Allah SWT kepada umat. Sangat tidak mungkin keberadaaan mereka mempunyai sifat yang khianat.

Kitman
Sifat ini artinya perumahan, seperti yang dikatakan bahwa Nabi dan Rasul adalah seseorang yang dipilih Allah SWT untuk menyampaikan pesan-pesan Allah kepada umat manusia, sangat tidak mungkin jika mereka mempunyai sifat tersebut.

Biladah
Sifat ini artinya bodoh, jika sudah diterangkan bahwa Nabi dan Rasul adalah laki-laki pilihan Allah SWT, maka sangat tidak mungkin Allah memilih pilihan yang bodoh.

Sifat jaiz bagi Nabi dan Rasul ada satu yaitu mempunyai sifat a'radhbashariyah (sifat kemanusiaan) terkadang Nabi dan Rasul merasa lapar,haus dan kebutuhan manusia seperti lainya,akan tetapi kadar kebutuhanNya berbeda dengan kita.

0 Response to "Akidah Keimanan ( AKOIDUL IMAN )"

Post a Comment

dmca

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel